Saturday, April 15, 2017

3. PENGENALAN PESTISIDA

PENGENALAN PESTISIDA
(Laporan Pengendalian Hama Tanaman)




Oleh
Dina Yuliana
1314121048











JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
I.  PENDAHULUAN


1.1    Latar Belakang

Tanaman pertanian sering diganggu atau dirusak oleh organisme pengganggu yang secara ekonomis sangat merugikan petani. Organisme Pengganggu Tanaman ini dikenal sebagi hama tanaman, penyakit tanaman dan gulma (tumbuhan pengganggu). Organisme Pengganggu Tanaman sering disingkat OPT. Untuk menghindari kerugian karena serangan OPT, tanaman perlu dilindungi dengan cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan istilah “mengendalikan”, OPT tidak perlu diberantas habis karena memang tidak mungkin. Dengan usaha pengendalian, populasi atau tingkat kerusakkan karena OPT ditekan serendah mungkin sehingga secara ekonomis tidak merugikan (Djojosumarto, 2006).

Untuk usaha dalam melakukkan tindakkan pengendalian OPT secara kimiawi, yang merupakan salah satu faktor yang menentukan antara lain efektifitas dan efesiensi pestisida. Kedua alat tersebut adalah alat yang digunakan untuk menyebarkan pestisida pada sasaran baik hama maupun tanaman gulma. Terdapat beberapa cara untuk mengaplikasikan pestisida yaitu : penghembusan, penyuntikan, pengabutan, fumigasi, perlakuan benih, penyebaran butiran dan juga pemasangan umpan. Macam aplikasi ini sangatlah bergantung pada jenis pestisida yang digunakan, bentuk formulasi dan sasaran pengendalian dari pestisida itu sendiri (Benidiktus, 2010).

Keberhasilan dalam penggunaan pestisida sangat ditentikan oleh teknik aplikasi yang tepat, yang dapat menjamin pestisida tersebut mencapai jasad sasaran dimaksud, selain juga oleh faktor jenis, dosis dan saat aplikasi yang tepat. Dengan


Kata lain tidak ada pestisida dapat berfungsi dengan baik kecuali bila diaplikasikan dengan tepat. Penggunaan jenis alat semprot dan mengetahui jumlah larutan yang harus disemprotkan per satuan luas, dan atau tipe nozzle pa yang harus digunakan dapat dengan mudah ditentukan berdasarkan perhitungan. Sedangkan untuk kecepatan berjalan penyemprot, khususnya untuk alat semprot gendong, sulit untuk dapat diatur atau diubah. Oleh karena itu, diperlukan adanya perhitungan dan percobaan mengenai tipe-tipe alat semprot, volume semprot, dosis dan aplikasi yang tepat.

1.2    Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dari percobaan kali ini adalah sebagai berikut :
1.  Mengetahui beberapa macam bahan pestisida.
2.  Mengetahui beberapa macam formulasi yang digunakan dalam pengenalan pestisida .


II.    METODOLOGI PERCOBAAN


2.1    Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah antara lain pena, kertas HVS dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini antara lain Pestisida Nabati + BVR, Proclaim 5 S6, Bay Carb 500 EC, Ambush 2 EC, Cascade 50 EC, Marshal 200 EC, Larvin 375 AS, Trigard 75 WP, Decis 2,5 EC, Pagasus 500 SC, dan Matador 25 EC.


2.2    Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.    Disiapkan kertas HVS, pena dan pensil.
2.    Disiapkan bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
3.    Diperhatikan asisten yang sedang menjelaskan bahan praktikum yang disediakan.
4.    Dicatat apa saja penjelasan yang dijelaskan asisten dosen mengenai pengenalan pestisida.
5.    Difoto masing-masing bahan yang digunakan.






III.      HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


Adapun hasil pengamatan dan pembahasan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
1.
Pestisida Nabati + BVR

-   Wereng Cokelat
-   Ulat Grayak
-   Belalang
-   Thrips
Kutu Daun

















No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
2.
Proclaim 5 S6


























No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
3.
Bay Carb 500 EC


























No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
4.
Ambush 2 EC






EC (emulsible atau emulsifiable concentrates) adalah larutan pekat pestisida yang diberi emulsifier (bahan pengemulsi) untuk memudahkan penyampurannya yaitu agar terjadi suspensi dari butiran-butiran kecil minyak dalam air.Suspensi minyak dalam air ini merupakan emulsi.Bahan pengemulsi adalah sejenis detergen (sabun) yang menyebabkan penyebaran butir-butir kecil minyak secara menyeluruh dalam air pengencer. Secara tradisional insektisida digunakan dengan cara penyemprotan bahan racun yang diencerkan dalam air, minyak, suspensi air, dusting, dan butiran. Penyemprotan merupakan cara yang paling umum, mencakup 75 % dari seluruh pemakaian insektisida, yang sebagian besar berasal dari formulasi Emulsible Concentrates.





















No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
5.
Cascade 50 EC


























No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
6.
Marshal 200 EC


























No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
7.
Larvin 375 AS


























No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
8.
Trigard 75 WP



























No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
9.
Decis 2,5 EC


























No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
10.
Pagacus 500 SC


























No
Gambar
Dosis
Sasaran/ Target
Waktu Aplikasi
Cara Aplikasi
Mutu
11.
Matador 25 EC




























IV.      KESIMPULAN


Adapun kesimpulan yang didapatkan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.    Bahan- bahan pestisida yang digunakan yaitu Pestisida Nabati + BVR, Proclaim 5 S6, Bay Carb 500 EC, Ambush 2 EC, Cascade 50 EC, Marshal 200 EC, Larvin 375 AS, Trigard 75 WP, Decis 2,5 EC, Pagasus 500 SC, dan Matador 25 EC.
2.    Pestisida Nabati + BVR mengandung bahan aktif ekstrak sirsak, jeringau dan badung racun.
3.     
















DAFTAR PUSTAKA


Benidiktus. 2010. Peralatan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. Pusat
Pengembangan Pendidikan Politeknik Pertanian. Bandung.

Djojosumarto, P. 2006. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Kanisus. Jakarta.

Ide Elok. 2011. Bahan Aktif Yang Terkandung Dalam Pestisida. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

Junaidi. 2009. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Penebar Swadaya. Jakarta.

Sastroutomo. 2007. Pestisida Dasar-Dasar dan Dampak Penggunaannya.
Gramedia. Jakarta.

Sudarmo. 2008. Pengendalian Serangga Hama Sayuran dan Palawija. Kanisus.

Jakarta.

aftimar

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Post a Comment

Manual Categories