PENGENALAN
PESTISIDA
(Laporan Pengendalian Hama Tanaman)
Oleh
Dina Yuliana
1314121048
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2015
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tanaman
pertanian sering diganggu atau dirusak oleh organisme pengganggu yang secara
ekonomis sangat merugikan petani. Organisme Pengganggu Tanaman ini dikenal
sebagi hama tanaman, penyakit tanaman dan gulma (tumbuhan pengganggu).
Organisme Pengganggu Tanaman sering disingkat OPT. Untuk menghindari kerugian
karena serangan OPT, tanaman perlu dilindungi dengan cara mengendalikan OPT
tersebut. Dengan istilah “mengendalikan”, OPT tidak perlu diberantas habis
karena memang tidak mungkin. Dengan usaha pengendalian, populasi atau tingkat
kerusakkan karena OPT ditekan serendah mungkin sehingga secara ekonomis tidak
merugikan (Djojosumarto, 2006).
Untuk
usaha dalam melakukkan tindakkan pengendalian OPT secara kimiawi, yang
merupakan salah satu faktor yang menentukan antara lain efektifitas dan
efesiensi pestisida. Kedua alat tersebut adalah alat yang digunakan untuk
menyebarkan pestisida pada sasaran baik hama maupun tanaman gulma. Terdapat
beberapa cara untuk mengaplikasikan pestisida yaitu : penghembusan,
penyuntikan, pengabutan, fumigasi, perlakuan benih, penyebaran butiran dan juga
pemasangan umpan. Macam aplikasi ini sangatlah bergantung pada jenis pestisida
yang digunakan, bentuk formulasi dan sasaran pengendalian dari pestisida itu
sendiri (Benidiktus, 2010).
Keberhasilan
dalam penggunaan pestisida sangat ditentikan oleh teknik aplikasi yang tepat,
yang dapat menjamin pestisida tersebut mencapai jasad sasaran dimaksud, selain
juga oleh faktor jenis, dosis dan saat aplikasi yang tepat. Dengan
Kata
lain tidak ada pestisida dapat berfungsi dengan baik kecuali bila diaplikasikan
dengan tepat. Penggunaan jenis alat semprot dan mengetahui jumlah larutan yang
harus disemprotkan per satuan luas, dan atau tipe nozzle pa yang harus
digunakan dapat dengan mudah ditentukan berdasarkan perhitungan. Sedangkan
untuk kecepatan berjalan penyemprot, khususnya untuk alat semprot gendong,
sulit untuk dapat diatur atau diubah. Oleh karena itu, diperlukan adanya
perhitungan dan percobaan mengenai tipe-tipe alat semprot, volume semprot,
dosis dan aplikasi yang tepat.
1.2
Tujuan
Percobaan
Adapun
tujuan dari percobaan kali ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui
beberapa macam bahan pestisida.
2. Mengetahui
beberapa macam formulasi yang digunakan dalam pengenalan pestisida .
II.
METODOLOGI
PERCOBAAN
2.1
Alat
dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah antara lain pena, kertas
HVS dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini antara
lain Pestisida Nabati + BVR, Proclaim 5 S6, Bay Carb 500 EC, Ambush 2 EC,
Cascade 50 EC, Marshal 200 EC, Larvin 375 AS, Trigard 75 WP, Decis 2,5 EC,
Pagasus 500 SC, dan Matador 25 EC.
2.2
Prosedur
Kerja
Adapun
prosedur kerja dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Disiapkan
kertas HVS, pena dan pensil.
2. Disiapkan
bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
3. Diperhatikan
asisten yang sedang menjelaskan bahan praktikum yang disediakan.
4. Dicatat
apa saja penjelasan yang dijelaskan asisten dosen mengenai pengenalan
pestisida.
5. Difoto
masing-masing bahan yang digunakan.
III.
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
Adapun
hasil pengamatan dan pembahasan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut
:
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
1.
|
Pestisida Nabati + BVR
|
|
-
Wereng Cokelat
-
Ulat Grayak
-
Belalang
-
Thrips
Kutu Daun
|
|
|
|
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
2.
|
Proclaim 5 S6
|
|
|
|
|
|
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
3.
|
Bay Carb 500 EC
|
|
|
|
|
|
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
4.
|
Ambush 2 EC
|
|
|
|
|
|
EC
(emulsible atau emulsifiable concentrates) adalah larutan pekat
pestisida yang diberi emulsifier (bahan pengemulsi) untuk memudahkan
penyampurannya yaitu agar terjadi suspensi dari butiran-butiran kecil minyak
dalam air.Suspensi minyak dalam air ini merupakan emulsi.Bahan pengemulsi
adalah sejenis detergen (sabun) yang menyebabkan penyebaran butir-butir kecil
minyak secara menyeluruh dalam air pengencer. Secara tradisional insektisida
digunakan dengan cara penyemprotan bahan racun yang diencerkan dalam air,
minyak, suspensi air, dusting, dan butiran. Penyemprotan merupakan cara yang
paling umum, mencakup 75 % dari seluruh pemakaian insektisida, yang sebagian
besar berasal dari formulasi Emulsible Concentrates.
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
5.
|
Cascade 50 EC
|
|
|
|
|
|
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
6.
|
Marshal 200 EC
|
|
|
|
|
|
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
7.
|
Larvin 375 AS
|
|
|
|
|
|
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
8.
|
Trigard 75 WP
|
|
|
|
|
|
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
9.
|
Decis 2,5 EC
|
|
|
|
|
|
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
10.
|
Pagacus 500 SC
|
|
|
|
|
|
No
|
Gambar
|
Dosis
|
Sasaran/ Target
|
Waktu Aplikasi
|
Cara Aplikasi
|
Mutu
|
11.
|
Matador 25 EC
|
|
|
|
|
|
IV.
KESIMPULAN
Adapun
kesimpulan yang didapatkan dalam praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Bahan-
bahan pestisida yang digunakan yaitu Pestisida Nabati + BVR, Proclaim 5 S6, Bay
Carb 500 EC, Ambush 2 EC, Cascade 50 EC, Marshal 200 EC, Larvin 375 AS, Trigard
75 WP, Decis 2,5 EC, Pagasus 500 SC, dan Matador 25 EC.
2. Pestisida
Nabati + BVR mengandung bahan aktif ekstrak sirsak, jeringau dan badung racun.
3.
DAFTAR
PUSTAKA
Benidiktus.
2010. Peralatan Pengendalian Hama dan
Penyakit Tanaman. Pusat
Pengembangan
Pendidikan Politeknik Pertanian. Bandung.
Djojosumarto,
P. 2006. Teknik Aplikasi Pestisida
Pertanian. Kanisus. Jakarta.
Ide
Elok. 2011. Bahan Aktif Yang Terkandung
Dalam Pestisida. Gadjah Mada
University
Press. Yogyakarta.
Junaidi.
2009. Gulma dan Teknik Pengendaliannya.
Penebar Swadaya. Jakarta.
Sastroutomo.
2007. Pestisida Dasar-Dasar dan Dampak
Penggunaannya.
Gramedia.
Jakarta.
Sudarmo.
2008. Pengendalian Serangga Hama Sayuran
dan Palawija. Kanisus.
Jakarta.
0 comments:
Post a Comment